BAITUL MAAL WAT TAMWIL IN REGULATION (EASY OR DIFFICULT)

Ifelda Ningsih, Irma Suryani, Sulastri Caniago

Abstract


One of the microfinance institutions that has a place in the community is Baitul Maal wat Tamwil (BMT) because it operates according to sharia. Its  open operational activities to public and  ease of utilizing its services require government to give  special attention to BMT.  Legislation No.  1 year 2013 on MFI and POJK No. 61 / Pojk.05 / 2015 which discusses specifically the MFI with  its licensing and legal entity is not enough for the development of BMT. Capital requirements are perceived not to provide free space for BMT and they even  close the possibility of development and expansion of BMT in the future.


Full Text:

Download PDF

References


Ahmad Ilham Solihin. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: Gramedia.

Amin Azis. 2004. Buku Pedoman Pendirian BMT, Jakarta: PINBUK.

Andri Soemitra. 2009. Bank dan Lembaga Keuanga Syariah, Jakarta: Raja Grafindo persada.

Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: UII Press.

Engkos Sadrah. 2004. Pengantar Buku: BMT dan Bank Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

H. Djazuli dan Yadi Janawari. 2002. Lembaga-lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Hendi Suhendi, dkk. 2004. BMT dan Bank Islam:Instrumen lembaga keuangan syariah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Heri Sudarsono. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia.

Undang-Undang No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.

Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Koperasi.

Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

POJK No. 61/Pojk.05/2015 tentang Perizinan Lembaga Keuangan Mikro.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Ifelda Ningsih, Irma Suryani, Sulastri Caniago