ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH TERHADAP PELAYANAN KONSELING

Fadila Fadila, Hartini Hartini

Abstract


Mahasiswa   dipandang cukup dewasa untuk dapat mengatur kehidupannya sendiri dalam mengelola hidupnya  dan dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri, mencari dan menemukan sumber-sumber belajar dan buku- buku sumber sendiri, mengkaji dan memperdalam bahan perkuliahan sendiri tanpa banyak diatur, diawasi dan dikendalikan oleh dosen-dosennya, pandangan tersebut kadang kala tidak berjalan dengan mulus. Pelayanan bimbingan konseling di perguruan tinggi   merupakan wadah yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa, warga kampu. Hasil analisis data membuktikan bahwa tingkat kebutuhan mahasiswa jurusan Tarbiyah termasuk dalam kategori sangat butuh dalam memanfaatkan pelayanan konseling skor tertinggi terdapat pada layanan orientasi dan layanan bimbingan kelompok yaitu mencapai 50-51% Sedangkan tingkat perbedaaan kebutuhan menunjukkan Berdasarkan  hasil penelitian terungkap bahwa terdapat perbedaankebutuhan mahasiswa jurusan Tarbiyah  dalam memanfaatkan pelayanan konseling di STAIN Curup,  hal ini terlihat dari perolehan skor  rata-rata pada prodiBK adalah 181,83  prodi PAI 159,32.  prodi PBA 179,43.  Prodi PBI 194,73 dan  Prodi PGMI 174,33.  Sedangkan kebutuhan mahasiswa dalam memanfaatkan pelayanan konseling minimal pada prodi PGMI  yaitu119 dan Kebutuhan mahasiswa dalam memanfaatkan pelayanan konseling pada prodi BK  yaitu 217.

References


A. Muri Yusuf. 2005. Metode Penelitian, Padang: Program Pascasarjana UNP Padang

---, 2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan .Padang.UNP Press.

Elida Prayitno. 1999. Motivasi dalam Belajar. Jakarta. Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK

Hasil pertemuan Kongres Nasional VIII IPBI di Surabaya 14-16 Desember 1995

Kartini Kartono (1985:131) Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Bina Aksara.

Nasution 1998.6.Kebutuhan dan Harapan mahasiswa STKIP BIMA terhadap pelayanan Bimbingan dan Konseling. (tesis S2). Bandung. Program Pasca Sarjana IKIP.

Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1980 tentang pokok-pokok organisasi universitas/institut. Pasal 9 ayat 3.

PP-IKI.2011. Kode Etik Konselor Indonesia. Semarang.

Prayitno. 2004. Pengembangan kompetensi dan Kebiasaan siswa melalui pelayanan Konseling. Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP. Padang.

-----------. 2010. L1 -L9. UNP. Padang

-----------. 2010. P1-P6. UNP. Padang

-----------. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. -----------. 2010. Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling. UNP. Padang.

Pusat Kurikulum.2004. Pengembangan diri melalui pelayanan Bimbingan dan konseling. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Metodologi Penelitian.Jakarta : Raja Grafindo.

Sukardi dan Sumiyati 1993:43. Panduan Perencanaan karir .Surabaya : Usaha Nasional.

Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993 tanggal 25 Desember 1993.

UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

W.S. Winkel. 1997.176. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta. Gramedia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Fadila Fadila, Hartini Hartini