PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASIS KEARIFAN LOKAL PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM: (Studi Kasus pada Masyarakat di Kawasan Wisata Istana Basa Pagaruyung)

Rahmat Kurnia, Meidya Putri

Abstract


Tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan pendapatan riil per kapita dan adanya unsur keadilan dalam penghasilan dan kesempatan berusaha. Pemerintah dalam hal ini telah menerapkan strategi pertumbuhan ekonomi yang terpusat pada pembentukan modal. Sayangnya, di samping prestasi yang telah berhasil dicapai tercatat berbagai persoalan yang memperburuk citra pembangunan dengan orientasi pertumbuhan ekonomi, terutama mengenai degradasi lingkungan hidup dan hilangnya kearifan lokal. Dalam perspektif ekonomi Islam hal tersebut tidak dibenarkan, karena ada kaidah yang menyatakan “menolak mafsadah yang lebih besar dari pada mashlahah.” Pembangunan ekonomi dalam Islam lebih mengarah kepada teori produksi Islami dengan tujuan akhir untuk mencapai falah bagi seluruh umat. Penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana pembangunan ekonomi yang berbasis kearifan lokal dalam perspektif ekonomi Islam di kawasan Wisata Istana Basa Pagaruyung. Dengan metode penelitian kualitatif, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pembangunan ekonomi yang ada merupakan usaha bersama pemerintah dengan masyarakat lokal, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah telah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Namun, di sisi lain ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian karena pengelolaannya belum sesuai dengan syariat Islam diantaranya adalah pendirian objek wisata Jenjang Seribu dengan kurang memperhatikan mashlahah dan mudharatnya dan cara berpakaian pengunjung khususnya bagi wisatawan luar yang belum berpakaian sopan dan menutup aurat. Setelah itu pengelolaan sampah yang merupakan limbah rumah tangga baik produksi ataupun konsumsi yang akan berdampak terhadap lingkungan sekitar.


Full Text:

Download PDF

References


Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insane Perss. [2] Arafah, M. d. (2000, Vol. VII, No. 2 Agustus). studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Lokaldi Pulau Kecil: Studi Kasus Pulau Wangi-Wangi Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Manusia Dan Lingkungannya , 10-11. [3] Borhan, J. T. (2008). Pemikitan Pembangunan Ekonomi Berteraskan Islam. Jurnal Usuluddin , 93107. [4] Farida Nurul Rahmawati, D. ( 2013, vol. VII No. 1, Maret). Strategi Komunikasi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Madura Berbasis Kearifan Lokal Madura,) . Jurnal: Komunikasi , 35. [5] Kurniawan, B. (2015). Desa Mandiri, Desa Membangun. Jakarta: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republic Indonesia. [6] Maria G Soemitro dalam http:/ www.Kompasiana. Com/mariahardayanto/sepenggal kisah ekonomi kreatif diakses pada tanggal 28 Agustus 2018. (n.d.). [7] Mujahidin, A. (2013). Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Isntrumen, Negara, Dan Pasar,. Jakarta: Rajawali Pers. [8] Sukiro, S. (2007). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, Dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Kencana. [9] Sumitarsih. (1994). Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan Adalah Hubungan Memelihara Lingkungan. Yogyakarta: Proyek PENB Depdikbud. [10] Syahrul Effendi di dalam http:/ www.umm.ac.id/ekonomi kreatif permaslahan tantangan dan prospeknya opini umm. Html diakses pada tanggal 28 Agustus 2018. (n.d.). [11] Statistik PDB Ekonomi Kreatif tahun 2014-2016 [12] Statistik Kabupaten Tanah Datar (Kecamatan Tanjung Emas Dalam Angka Tanjung Emas Subdistrict in Figures 2017) [13] Taringan, R. (2009). Ekonomi Regional: Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Rahmat Kurnia, Meidya Putri