SENI TARI DALAM PANDANGAN ISLAM

Tri Yuliana Wijayanti

Abstract


Humans in their daily lives cannot be separated from art. Art is a form of aesthetic expression towards human existence as a servant. Expressions of beauty that are expressed through beautiful movements, will give birth to exotic dance. Speaking of dance, in general, the negative prejudices of both dancers and dances are generally generated. This is interesting to study when drawn with the flexibility of Islamic teachings and the core of Islamic teachings themselves, namely tauhid.

Keywords


art, dance, and Islam

Full Text:

PDF (Indonesia)

References


Asy’arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Qur’an. Yogyakarta : LESFI.

____________.1999. Filsafat Islam: Sunnah Nabi Dalam Berpikir. Yogyakarta: Lesfi.

Beg, M. Abdul Jabbar 1981. Seni dalam Peradaban Islam. Terj. Yustiono dan Edi Sutriyono. Bandung: Pustaka.

Djokaho, Margaret Pula Elisabeth. 2013. “Pergeseran Fungsi Tari Ja’I Dari Ritual Ke Profan Di Kota Kupang”. Tesis Program Studi Pendidikan Seni. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gazalba, Sidi. 1988. Islam dan Kesenian: Relevansi Islam dengan Seni-Budaya Karya Manusia. Jakarta: Pustaka al-Husna.

Hadi, Sumaniyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka Hidayat.

Hidayat, Syamsul. “Studi Kritis Hadith Tentang Seni Lukis Dan Pahat” dalam Jurnal Suhuf No. 01, Tahun 2001.

Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang.

Maharani, Ida Ayu Dyah. 2012. “Arti Seni dan Perkembangan Nilai Seni di Indonesia”. Skripsi Fakultas Seni Rupa dan Desain. Bali: Institut Seni Indonesia Denpasar.

Nars, Sayyed Hossein. 1994. Spiritualitas dan Seni Islam. Terj. Sutejo, Bandung: Mizan.

_______________. 2004. Intelegensi dan Spiritualitas Agama-Agama. Terj. Suharsono dkk. Jakarta: Inisiasi Press.

Nursantara, Yayat. 2007. Seni Budaya Untuk SMA Kelas X. Bekasi: Erlangga.

Pinem, Masmedia. “Ekspresi Seni dalam Islam Kajian atas Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi”. Jurnal Suhuf. Vol. 5, No. 2, Tahun 2012, hlm. 271-287.

Qardawi, Yusuf. 2000. Haqiqat al-Tawhid. Terj. Musyaffa. Jakarta: Rabbani Press.

Rasjoyo. 1994. Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas I. Jakarta: Erlangga.

Sedyawati, Edi dan tim, 1986. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sekarningsih, F dan Heny Rohayani. 2006. Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama I. Bandung: UPI Press.

Shihab, M. Quraish. 2000. Wawasan al-Qur’an. Bandung: Mi

Soedarsono, R. M. 1976. Pengantar Pengetahuan Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

___________. 1978. Pengantar dan Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

Sony Kartika. Dharsono. 2007. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.

Suharjianto. “Estika Dalam Pandangan Isma’il Raji al-Faruqi” dalam Jurnal Suhuf No. 01, Tahun 2001.

Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Tenaga Perguruan Tinggi.

Supriyanti. 2003. “Suatu Penawaran Berkesenian”, dalam M. Thoyibi, Yayah Khisbiyah, dan Abdullah Aly, Sinergi Agama dan Budaya Lokal: Dialektika Muhammadiyah dan Seni Lokal, Surakarta: Muhammadiyah University Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.31958/jsk.v2i2.1440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Tri Yuliana Wijayanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan

Indexed By:

            

            

 

  

 

 

  

Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License